Lubang Putih (White Hole)
Lubang putih adalah lubang yang
berlawanan dari lubang hitam, lebih tepatnya, sebuah lubang hitam yang berjalan
mundur dalam waktu. Konsep lubang putih datang karena Schwarzschild geometri
yang memungkinkan lubang hitam negatif square root serta positif square root
solusi. Negatif square root solusi berkaitan dengan suatu lubang putih.
Lengkapnya, maka geometri terdiri dari lubang hitam, lubang putih, dan dua
universes terhubung pada mereka horizons oleh lubang cacing. Seperti sebuah
lubang hitam irretrievably swallows segala sesuatu yang jatuh ke dalamnya,
lubang putih spits hanya masalah energi dan keluar. Namun, karena lubang putih
tampak melanggar hukum termodinamika kedua tampaknya tidak mungkin bahwa mereka
ada di alam. Ada beberapa spekulasi bahwa awal quasars mungkin lubang putih,
namun ini telah diskontinou.
Menurut Stephen Hawking, lubang hitam sendiri bersifat acak dan
simetri waktu. Karenanya ia tidak dapat dibedakan dari lubang putih.
Cara
untuk mengetahui keberadaan lubang putih menurut Roger Penrose, adalah dengan
menyelam ke dalam lubang hitam. Sayangnya, secanggih apapun, hal ini sama
artinya dengan melompat dari puncak gedung bertingkat 100 tanpa bantuan apapun
untuk melihat apa yang ada di balik sebuah lubang di jalan raya. Anda pasti
akan berderai di jalan raya, sebelum bisa mengintip di lubang jalan, belum lagi
harus menembus lubang itu untuk pergi ke bawah tanah.
Ilustrasi lubang hitam, cacing dan putih |
Bila
seandainya kita sebuah partikel hipotesis yang masuk ke dalam lubang hitam, apa
yang kita lihat?
1.
Dari alam semesta, kita masuk ke dalam lubang hitam lewat cakrawala peristiwa
(event horizon) dan tersedot menuju cakrawala lubang cacing.
2.
Kita kemudian terbawa ke cakrawala lubang cacing (wormhole) atau cakrawala
dalam (inner horizon) lubang hitam. Disini kita melihat masa lalu tak terhingga
dari alam semesta kita yang tercermin dari singularitas repulsif gravitasi.
3.
Kita masuk ke dalam lubang cacing dan tiba pada cakrawala dalam lubang putih.
Disini kita melihat masa depan tak terhingga dari alam semesta kita.
4.
Kita masuk ke lubang putih dan terlontar menuju cakrawala peristiwa lubang
putih. Di cakrawala ini kita akan melihat masa lalu tak terhingga dari alam
semesta yang baru.
Skenario
diatas hanya berlaku untuk lubang hitam Reissner-Nordstrom dan lubang hitam Schwartzchild. Lubang hitam jenis Reissner-Nordstrom adalah lubang hitam yang
memiliki massa dan muatan listrik, tapi tidak memiliki spin (putaran).
Sementara itu lubang hitam Schwartzchild memiliki massa saja, tanpa muatan
listrik maupun spin. Sayangnya, lubang hitam yang ada di alam semesta kita,
tampak memiliki spin atau lubang hitam Kerr. Lebih parah lagi lubang hitam
nyata tidak memiliki muatan listrik. Para ilmuan mengatakan alam semesta kita
tampaknya netral secara listrik, dan lubang hitam yang bermuatan akan segera
menjadi netral.
Karenanya,
jangankan lubang putih, lubang cacing saja hanyalah mitos ilmiah. Mitos ilmiah
artinya ia dibangun dari seperangkat hitungan matematis yang konsisten namun
ternyata tidak terbukti ada.
Tapi Michio Kaku berpendapat lain. Hal di atas hanya memperhitungkan teori relativitas umumnya Einstein. Kita baru tahu kalau teori relativitas umum Einstein itu sangat mendekati kenyataan, tapi kita belum tahu apakah teori string lebih mendekati kenyataan daripada relativitas umum. Kita belum dapat menguji teori string hingga sekarang, tapi bila benar, kemungkinan skenario di atas berlaku bagi lubang hitam biasa. Teori string memprediksikan juga kalau alam semesta ini seperti gelembung sabun yang mengembang dan mati. Miliaran tahun ke depan bintang akan mati; langit malam akan gelap dan samudera akan mendingin. Tapi kita bisa lari. Gelembung sabun kita eksis bersama gelembung sabun lainnya. Setiap kali lubang hitam lahir, ia menciptakan alam semesta bayi. Materi yang tersedot ke dalamnya akan di muntahkan di sisi lain, menciptakan sebuah lubang putih di alam semesta kembaran kita. Lubang putih ini akan mengembang sangat cepat, seperti Big Bang.
Marcelo
Samuel Berman bahkan lebih ekstrim lagi. Ia mengatakan kalau alam semesta kita
sendiri adalah lubang putih. Kita hidup di dalam lubang putih dan pengembangan
alam semesta adalah buktinya.
Stephen
Hawking menambah keruh suasana. Ia sebelumnya bilang kalau lubang hitam dan
lubang putih tak terbedakan, dan sekarang mengajukan kalau lubang hitam dan
lubang putih sebenarnya sama. Karenanya pernyataan alam semesta berada di dalam
lubang putih, sama saja dengan mengatakan kalau alam semesta kita berada di
dalam lubang hitam.
1.
Ada alam semesta yang lebih besar lagi dimana alam semesta kita merupakan
sebuah lubang hitam di alam semesta tersebut
2.
Ada alam semesta kembaran kita yang terbentuk bersamaan dengan alam semesta
kita
Gagasan
ini disimpulkan oleh Nikodem Poplawski dan cukup membuat semakin anehnya dunia
ini. Beda lagi dengan Valeri Pavlovich Frolov dan Igor Dmitrievich Novikov.
Bagi mereka lubang putih tidak pernah dapat stabil. Dalam waktu cepat setelah
ia terbentuk, lubang putih akan menjadi lubang hitam. Ia runtuh.
Kalau
kita ingin kompromi, bisa saja kan alam semesta kita sedang berada dalam fase
menjelang runtuh? Masalahnya, alam semesta kita mengembang dipercepat, bukan
diperlambat. Ini memang belum menutup kemungkinan sih. Soalnya bisa jadi kita
mengembang semakin cepat dan tiba-tiba terhenti dan mengerut menjadi lubang
hitam.
Gagasan
lainnya lebih aneh lagi. Kita memang berada di alam semesta yang mengerut.
Hanya saja fisika kita yang terbalik. Lawrence Krauss mengatakan kalau alam
semesta yang mengerut dan mengembang pada dasarnya tidak terbedakan. Ia hanya
dapat dibedakan bila kita membandingkan alam semesta kita dengan pasangan alam
semesta kita. Dalam isolasi ini, kita mungkin hidup di dunia yang waktunya
berjalan mundur, tapi kita merasa waktu berjalan maju.
Semuanya
terdengar mengagumkan dan membuat kita terpana. Bagaimana mungkin para manusia
kecil ini bisa mempelajari alam semesta seolah ia adalah gundu mainan
anak-anak. Begitu hebatkah mereka? Mereka memang hebat, tapi mereka hebat
karena sains. Sains membuat kita lebih besar dari alam semesta dan membuat kita
terpesona dengan keindahannya. Belum pernah dalam sejarah manusia kita
berhadapan dengan kenyataan betapa rumitnya alam ini. Alam semesta lebih aneh
daripada fiksi.
Referensi
1.
Ted Bunn. 1995. Black Holes FAQ
2.
S. W. Hawking. 1976. Black holes and thermodynamics. Phys.
Rev. D 13, 191–197 (1976)
3.
Andrew Hamilton. 2009. Penrose diagrams
4.
Andrew Hamilton. 2006. Collapse to a Black Hole
5.
John Crace. 2005. Michio Kaku: Mr Parallel Universe
6.
Marcelo Samuel Berman. 2007. IS THE UNIVERSE A WHITE-HOLE?
Astrophysics and Space Science. Volume 311, Number 4, 359-361
7.
Igor R. Klebanov. 2006. TASI Lectures: Introduction to the AdS/CFT
Correspondence. Lectures at TASI ’99, Boulder, June 1999
8.
Nikodem J. Poplawski. Radial motion into an Einstein-Rosen bridge. Physics
Letters B, 2010; 687 (2-3): 110
9.
Valeri Pavlovich Frolov, Igor Dmitrievich Novikov. 1998. Black hole physics:
basic concepts and new developments. Springer Science & Business
10.
Wikipedia. 2010. White hole
Sumber :
- www.fisika-ceria.com
- http://qminutes.blogspot.com/2010/03...lack-hole.html